Jakarta, Aktual.com — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan selama musim kemarau melanda tercatat sudah 100 ribu hektare lahan sawah petani mengalami kekeringan.

“Kekeringan endemis ada 200 ribu hektare setiap tahun, namun alhamdulillah tahun ini kita dapat menekan sampai Agustus ini hanya terjadi 100 ribu hektar,” katanya di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, Selasa (4/8).

Persoalan kekeringan, lanjutnya, pemerintah telah mengambil langkah kongkrit sejak Desember 2014, sudah terbangun irigasi tersier 1,3 juta hektare, telah mendistribusikan alsintan sekitar 40 ribu unit, membentuk tim Opsus, penambahan 20 ribu unit pompanisasi dan membangun 1.000 unit embung penampung air.

“Persoalan kekeringan pemerintah telah mengambil langakah-langkah kongkrit sejak Desember tahun lalu, kita bekerja bukan seperti pemadam kebakaran. Ini sudah tujuh bulan kita bekerja mengantisipasi kekeringan,”tegasnya.

Menurut Amran, sesuai data Badan Pusat Statistik bahwa produksi padi Indonesia 10 tahun terakhir adalah tertinggi dengan kenaikan 5,5 juta ton dan itu berkat kerja keras semua pihak dari pusat sampai daerah.

Selama dua tahun terakhir, pemerintah telah berhasil menekan dari ancaman gagal panen dan puso yakni hanya ditemukan 17 ribu hektar, sementara di tahun sebelumnya terdata sampai 35 ribu hektar.

“Produksi padi 10 tahun terakhir adalah tertinggi dengan kenaikan 5,5 juta ton, gagal panen, puso sampai Agustus 2014 hanya 17 ribu hektare, tahun lalu itu 35 ribu hektare. Artinya gerakan baru-baru ini kita lakukan membuahkan hasil,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka