Jakarta, Aktual.com —  Wakil Presiden (wapres) Jusuf Kalla (JK) mengatakan bila pemerintah melakukan langkah impor beras itu adalah untuk menjaga stabilitas harga dan stok nasional untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

“(Impor) itu untuk menjaga stabilitas harga dan stok nasional. Untuk menjaga rakyat,” kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (26/10).

Apalagi, Wapres mengingatkan dengan situasi kondisi iklim yang terpengaruh fenomena El Nino maka bisa berbahaya bila stok pangan kekurangan.

Dia mengemukakan, langkah impor yang dilakukan saat ini bukan karena kesalahan Kementerian Pertanian, tetapi karena “alam tidak bisa dilawan”.

Jusuf Kalla juga memaparkan, meski hanya sekitar 10-20 persen sawah yang mengalami kekeringan, tetapi hal itu bakal berdampak kepada produksi beras secara keselurhan.

Sebagaimana diberitakan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan selama satu tahun kepemimpinannya di bidang pertanian, Indonesia tidak lagi mengimpor beras.

“Tidak ada impor beras selama satu tahun, stok sekarang relatif sama. Sedangkan tahun lalu ada impor 800 ribu ton,” kata Andi Amran Sulaiman saat mengisi kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar, Rabu (21/10).

Menurut dia, capaian tersebut cukup membanggakan karena di tengah fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah, para petani di Indonesia bisa terus menanam dan memanen.

Sebelumnya, Pemerintah masih melakukan proses negosiasi terkait dengan rencana dan juga besaran impor beras dari negara pemasok Vietnam dan Thailand, yang nantinya akan dijadikan penguatan stok agar tidak terjadi kelangkaan bahan kebutuhan pokok.

“Prinsip kami dalam impor beras itu adalah pembangunan stok, kami tidak mengambil risiko untuk kelangkaan beras. Impor beras hanya untuk penguatan stok di Bulog,” ujar Menteri Perdagangan Thomas Lembong, saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (19/10).

Thomas mengatakan, rencana pemerintah untuk impor beras tersebut tidak akan merugikan petani, dikarenakan beras yang nantinya akan diimpor oleh Perum Bulog tersebut tidak akan dilepaskan ke pasar, hanya untuk penguatan stok.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka