Terkait konsep distribusi bantuan, Amran juga memperhatikan konsistensi antara perencanaan di tingkat nasional, tingkat provinsi, hingga tingkat kabupaten.

Untuk itu, Kementerian Pertanian akan memperhatikan agro-climate, kultur tanaman, serta keunggulan komparatif yang dimiliki setiap daerah.

“Satu kawasan misalnya, di situ budaya tanam mangga, kita tanam satu kawasan untuk menopang satu skala industri. Manjadi klaster ekonomi yang fokus,” katanya.

Dia mencontohkan Lampung yang mempunyai keunggulan komparatif untuk komoditas nenas dan pisang, maka fokus tanam sekitar wilayah sasaran tersebut harus terkait dengan komoditas unggulan tersebut.

Untuk bedah kemiskinan ini, Mentan menunjuk Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menjadi leading sektor.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid