Jakarta, Aktual.com — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah tidak akan mentoleransi praktik permainan harga pangan menjelang momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Ia menegaskan, pelanggaran terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) bukan lagi sekadar pelanggaran administratif, melainkan pelanggaran hukum.
“Saya sampaikan kepada semua, jangan melanggar HET. Ini bukan lagi imbauan. Masa imbauan sudah selesai. Melanggar HET, kita tindak. Satgas Pangan langsung turun,” tegas Amran usai Rapat Koordinasi Pengamanan Nataru 2025/2026 di Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Menurut Amran, stok pangan nasional saat ini berada dalam kondisi sangat aman. Stok beras nasional tercatat sekitar 3,7 juta ton dan diperkirakan meningkat menjadi 6 hingga 7 juta ton pada April 2026 seiring dengan penyerapan gabah petani.
“Penyerapan dilakukan sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), agar petani tetap mendapatkan harga yang layak,” ujarnya.
Ia menegaskan, kenaikan harga di tengah stok melimpah merupakan bentuk penipuan terhadap masyarakat. Negara, kata Amran, wajib hadir melindungi rakyat dari praktik curang tersebut.
“Itu penipuan. Yang sengaja menaikkan harga dan merugikan rakyat, saya pastikan akan kami tindak tegas,” katanya.
Amran mengungkapkan, hingga kini puluhan pelaku usaha pangan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam berbagai kasus kecurangan distribusi. Selain itu, ribuan izin usaha telah dicabut sebagai bagian dari penegakan hukum di sektor pangan.
Kebijakan HET, lanjut Amran, bukan bertujuan menekan pedagang, melainkan menjaga keseimbangan antara kepentingan petani, pelaku usaha, dan konsumen. Dengan tata niaga yang tertib, margin usaha tetap terjaga tanpa membebani masyarakat.
Menjelang Nataru, pemerintah juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan lonjakan permintaan untuk meraup keuntungan berlebihan. Fluktuasi harga pangan, menurut Amran, kerap menjadi tekanan tersendiri bagi pemerintah.
“Harga naik dimarahi konsumen, harga turun dimarahi petani. Bahkan saat harga stabil pun asosiasi usaha masih bersuara. Ini yang sering bikin stres,” ujarnya.
Pemerintah berharap, dengan penegakan HET dan pengawasan ketat Satgas Pangan, masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan pasokan pangan yang aman dan harga yang stabil.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi

















