Jakarta, Aktual.co — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengajak masyarakat turut serta menjaga warisan dunia situs purbakala di kawasan Sangiran, Surakarta.
“Keterlibatan publik dalam melestarikan situs cagar budaya Sangiran dapat dilakukan lewat beragam hal konkret,” kata Anies, Kamis (26/2).
Anies juga mendorong agar masyarakat mengambil peran strategis dalam merawat situs cagar budaya seperti Sangiran.
“Masyarakat dapat ambil bagian dengan ikut terlibat dalam merawat situs Sangiran. Merawat juga berarti memberi makna dan mendekatkan cagar budaya ini dalam keseharian masyarakat,” kata dia.
Dia mencontohkan, masyarakat dapat turut serta melestarikan situs purbakala dengan melakukan beragam aktivitas kesenian di cagar budaya.
“Bisa juga melakukan kerja sama dengan pihak museum jika menemukan bukti-bukti sejarah baru di sekitar Sangiran,” kata dia.
Anies menilai bahwa Sangiran adalah salah satu situs penting perjalanan bangsa ini. “Di sinilah sejarah dan peradaban bermula,” katanya.
Dia juga mengatakan Sangiran adalah situs arkeologi penting tak hanya bagi Indonesia tapi juga bagi dunia lewat fosil-fosilnya.
Sangiran, kata dia, adalah sebuah pesan tegas peradaban di masa lampau.
“Bagaimana peradaban besar bermula. Inilah titik tolak sejarah peradaban bangsa ini,” kata Anies.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menambahkan bahwa Sangiran jangan hanya dimaknai sebagai sebuah peradaban masa lampau.
Perjalanan masa lampau, masih kata dia, harus menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk melangkah ke depan.
“Pelajaran sejarah juga akan kita dorong untuk memberi makna pada sebuah peristiwa, sehingga peserta didik dapat mengambil hikmah masa lalu untuk menjadi modal melangkah ke depan,” kata dia.
Dia meminta agar cagar budaya jangan sampai berjarak dengan masyarakat melainkan harus menjadi bagian dari keseharian kehidupan masyarakat.
Menurut dia, partisipasi masyarakat akan menjadi nadi dari perkembangan sebuah cagar budaya.
Payung hukum cagar budaya Sangiran sendiri, kata dia, tertulis dalam UU Cagar Budaya No 11 Tahun 2010 yang mengatur mengenai implementasi situs Sangiran menuju kawasan strategis nasional.
Dalam kunjungannya, Mendikbud Kabinet Kerja ini juga memberikan penghargaan kepada beberapa warga yang berperan serta aktif dalam merawat situs Sangiran.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















