Jakarta, Aktual.co — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau “Computer Based Testing” dapat mencegah terjadinya kecurangan karena soal yang diujikan berbeda untuk setiap peserta.

“Peserta UN tidak mungkin “nyontek” karena waktunya bergantian dan soalnya berbeda-beda,” ujar Anies saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Senin (6/4).

UN berbasis komputer akan dilangsungkan di 585 sekolah di Tanah Air. Sebelumnya, ada 720 sekolah yang mengajukan diri dan setelah diseleksi hanya 585 sekolah yang ikut serta dalam UN berbasis komputer.

Kriteria sekolah yang ikut serta dalam UN berbasis komputer adalah mempunyai perlengkapan komputer dengan rasio satu komputer untuk tiga peserta UN.

“Jadi sekolah yang ikut adalah sekolah mempunyai sarana-prasarana yang lengkap.” Anies menjelaskan pihaknya tak ingin gegabah dalam melaksanakan UN berbasis komputer tersebut.

“Tahun ini, percontohan UN berbasis komputer,” tukas dia.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan dan dijadikan sebagai pemetaan serta pertimbangan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Kelulusan sepenuhnya ditentukan oleh satuan pendidikan. UN untuk tingkat SMA/SMK akan dilangsungkan pada 13 April hingga 15 April.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid