Bambang juga membantah bahwa pemindahan ibukota akan berdampak pada ekonomi karena yang dipindahkan hanya pusat pemerintahannya atau administrasi pemerintahannya.

Sementara Jakarta tetap diposisikan sebagai pusat bisnis dan keuangan di Indonesia. Menurut Bambang, lama pemindahan akan sangat tergantung pada keputusan pemerintah.

“Itu kan, tergantung keputusan pemerintah. Berapa lamanya tergantung skema pembiayaan yang sedang dilakukan. Kami pakai skema yang tidak memberatkan APBN,” katanya.

Soal skema, Bambang menyatakan sudah mempersiapkan seluruhnya dengan baik. Sedangkan soal rencana pembangunan Istana di Palangkaraya, menurut dia, hal terpenting adalah adanya pusat pemerintahan sehingga tidak penting bentuknya istana atau bukan.

“Pokoknya ada kantor presiden, tempat tinggal presiden dan kementerian-kementerian. Sama seperti di Jakarta sinilah,” katanya.

Bambang menilai Palangkaraya dilihat sebagai opsi paling memungkinkan karena berada di luar Jawa sementara Pulau Kalimantan diunggulkan karena tidak rawan gempa.

Artikel ini ditulis oleh: