Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan tidak ada lagi perusahaan/badan usaha milik negara yang merugi pada tahun ini. Pasalnya, pada semester I-2017, BUMN yang mengalami kerugian masih mencapai 24 perusahaan. Kemudian akhir tahun 2017, menyusut menjadi 12 perusahaan.
“Pada semester 1 2017 ada 24 perusahaan yang merugi, kemudian menjadi 12 perusahaan. Tahun ini saya harap hilang semua, terutama untuk Garuda dan Citilink,” ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di Jakarta, Minggu (25/3).
Tiga BUMN yang berhasil bangkit dari merugi pada 2017 antara lain PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan PT Varuna Tirta Prakasya (Persero).
Djakarta Lloyd bangkit karena sinergi dengan PLN dalam jasa angkutan kapal. Nindya Karya mendapatkan kontrak baru, sedangkan Varuna Tirta Prakasya melakukan sinergi dengan BUMN lain. Untuk PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero), dan PT Iglas (Persero) termasuk BUMN yang tergolong ‘sakit’.
“Secara konsolidasian, BUMN mencetak laba komprehensif Rp183 triliun di tahun 2017. Nilai ini naik sekitar 10 persen dari capaian di tahun sebelumnya. Jumlah BUMN rugi bisa berkurang menjadi 12 BUMN. Saya harapkan di tahun 2018, semua BUMN bisa untung dan keluarga besar BUMN bisa bahagia dan sejahtera bersama,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka