Jakarta, Aktual.co — Keseriusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan harga BBM Subsidi semakin jelas. Menteri ESDM, Sudirman Said menyatakan mengkaji subsidi BBM yang seharusnya diterima kepada pihak yang berhak.
“Kami masih mengkaji subsidi yang selama ini dinikmati orang kaya akan dialihkan kepada masyarakat miskin. Kami sedang mempersiapkan untuk mengembalikan subsidi kepada yang berhak,” ujar Sudirman Said di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (29/10).
Lebih lanjut dikatakan jika pengalihan subsidi akan dilakukan setelah pemerintah membagikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang dijanjikan Jokowi saat kampanye dulu.
“Pengalihan subsidi akan dilakukan setelah pembagian kartu sehat dan kartu pintar dijalankan dulu,” ujarnya.
Menurutnya, BBM akan menuju harga normal ketika sistem Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar sudah mapan, sehingga tak perlu lagi memberikan subsidi BBM.
Ditemui ditempat yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Edy Hermantoro dan Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas Andy Noorsaman Sommeng bakal merapat ke kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
“Nanti ya, kita buru-buru mau rapat. Soal BBM,” ujar Andy.
Ketika ditanya apakah rapat di kantor JK terkait kenaikan harga BBM subsidi, Andy mengaku belum mengatahui pasti.
“Paling akan dibahas masalah kuota BBM. Kata Pertamina kan mau over 1,61 juta KL,” ujarnya.
Untuk diketahui, jatah BBM yang disetujui dalam APBN P 2014 adalah 46 juta KL. Pertamina memperkirakan jatah tersebut akan habis pada 25 Desember 2014. Jika kuota bbm tersebut tidak ditambah, subsidi tidak ditambah maka masyarakat akan kehilangan bbm selama beberapa menjelang pergantian tahun.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka