Meski demikian, berdasarkan data coffee market report International Coffee Organization (ICO) per Juni 2018, komoditas kopi global mengalami defisit dalam beberapa tahun terakhir, sebesar 1,36 juta karung pada 2017.
Sementara itu, konsumsi kopi nasional yang pesat dalam lima tahun terakhir, yakni 8,8 persen per tahun, tidak diimbangi dengan pertumbuhan produksi yang stagnan bahkan negatif, rata-rata minus 0,3 persen per tahun.
Padahal, Indonesia setidaknya memiliki 21 jenis kopi yang dikategorikan sebagai “coffee speciality” yang mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografi (IG) dari Kemenkumham RI sebagai produk berkualitas dan spesifik.
“Apabila kita tidak mengantisipasi dan mengatasi masalah ini, tidak menutup kemungkinan dua-tiga tahun, Indonesia dapat menjadi importir kopi. Oleh karena itu, perlu langkah strategis dan prospektif perkopian nasional,” katanya.
Selain itu, persoalan lain dalam pengembangan dan peningkatan produksi kopi adalah kecilnya luasan kebun kopi yang digarap oleh petani.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid