Surabaya, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan pemerintah akan memasifkan penggunaan gas bumi rumah tangga menyusul masih minimnya masyarakat yang menggunakan aliran gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga.
“Pemerintah bakal masifkan penggunaan gas bumi rumah tangga menyusul masih minimnya masyarakat yang bisa menikmati aliran gas bumi di dapur mereka,” katanya dalam keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/3).
Pada Selasa (25/3), Bahlil beserta jajaran PT Pertamina Gas Negara (PGN) memantau jaringan gas (jargas) rumah tangga di Rusun Grudo di Tegalsari, Surabaya.
Di lokasi tersebut, Bahlil ingin memastikan kenyamanan masyarakat saat menggunakan gas bumi dalam beraktivitas saat memasak bahkan ia mencoba ikut menggoreng telor dadar di salah satu dapur warga.
Dalam kesempatan itu, Bahlil menuturkan penggunaan gas bumi dalam rumah tangga sangat aman dan nyaman serta bisa menghemat pengeluaran bulanan warga.
“Ibu ini mengaku tagihannya satu bulan hanya Rp20 ribu. Efisiensinya mencapai 40 persen dari harga LPG dengan menggunakan gas bumi,” ujar Bahlil.
Di sisi lain, Bahlil mengatakan hingga saat ini penggunaan gas bumi rumah tangga sangat kecil karena belum maksimalnya pembangunan jaringan pipa gas.
“Ini yang akan pemerintah lakukan. Dari program yang akan dimasifkan ini untuk menurunkan impor LPG,” katanya.
Direktur PT Pertamina Gas Negara (PGN) Arief Setiawan Handoko mengatakan pelanggan gas bumi PGN di Jawa Timur hanya sekitar 6 persen dari total market.
Ia menjelaskan hal ini diakibatkan oleh keterbatasan jaringan gas bumi yang telah terpasang karena sampai Februari 2025 baru 8.970 kilometer pipa gas bumi yang terpasang di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi atau di bawah kelola PGN SOR III.
“Itu terdiri dari pipa PGN sepanjang 1.519 kilometer, pipa jargas APBN dikelola PGN sepanjang 5.434 kilometer, dan pipa jargas APBN-dikelola PTGN sepanjang 1.954 kilometer,” kata Arief.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan