Sedangkan untuk volume BBM bersubsidi turun menjadi 16, 1 juta kiloliter (KL) yaitu minyak tanah 0,61 juta KL dan minyak Solar 15,5 juta KL. Volume minyak Solar ini turun dibandingkan APBN 2017 yang ditetapkan sebesar 16 juta KL. Penurunan ini antara lain karena realisasi hingga Juni 2017 mencapai 6,891 juta KL dan pada semester II diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 10% dari sektor transportasi.
Sementara volume LPG 3 kg ditetapkan 6,5 juta ton, hampir sama dengan usulan Pemerintah sebesar 6,485 juta ton. Penurunan ini antara lain lantaran realisasi hingga Juni mencapai 3,096 juta ton. Sebelumnya dalam APBN 2017, volume LPG 3 kg ditetapkan 7,089 juta ton.
Subsidi Solar tidak mengalami perubahan yaitu Rp 500 per liter. Untuk subsidi listrik diusulkan naik menjadi Rp 51 triliun. Angka ini naik dibandingkan APBN 2017 Rp 44,98 triliun.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka