Jakarta, Aktual.co — Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan dirinya dan Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro akan mengadakan rapat terkait harga keekonomian premium dari Januari-Desember 2014. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir harga minyak dunia menyentuh level terendah.

“Besok kita akan rapat di Kemenkeu untuk melihat berapa harga keekonomian premium rata-rata hingga awal Desember. Harga minyak Indonesia dan dunia juga akan kita bahas besok,” ujar Sudirman usai menghadiri aara di Kantor Bank Indonesia (BI) Jakarta, Selasa (2/12).

Lebih lanjut dikatakan jika harga keekonomian BBM bersubidi tidak pernah melebihi harga keekonomian BBM non-sbsidi.

“Selama kan ini harga keekonomian BBM subsidi ngga pernah diatas harga keekonomian BBM non-subsidi. Kita review semuanya besok,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Eks Menko Ekonomi Kwik Kian Gie mengatakan bahwa harga keekonomian yang dibentuk oleh mekanisme pasar NYMEX bukanlah harga yang pantas bagi rakyat Indonesia.

“Buat saya dan para penggugat terhadap pasal 28 ayat (2) Undang-Undang nomor 22 tahun 2001 tentang Migas. Harga yang pantas adalah harga yang didasarkan atas dasar tiga faktor, yaitu: Kepatutan (Kepantasan), Daya Beli Masyarakat dan Nilai Strategisnya,” kata Kwik.

Lebih lanjut ia menuturkan, kalau ditanya lagi berapa eksaknya dalam rupiah yang persis, jawabnya tidak ada. Harga yang pas untuk rakyat adalah harga yang pantas, yang terjangkau oleh daya beli masyarakat dengan memperhitungkan dampak negatifnya karena bensin adalah komoditi yang strategis.

Menurutnya, pernyataan Pemerintah mengenai Subsidi Energi BBM dan LPG  3 kg yang sebesar Rp291,11 triliun itu menunjukan sikap Pemerintah yang cenderung tidak jujur. Pasalnya, Pemerintah selalu menitikberatkan hal itu tanpa pernah mengungkapkan sisi pemasukan negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka