Surabaya, Aktual.com — Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan semua pihak diharapkan mendorong upaya agar segera beralih ke laut guna mendapatkan sumber energi tebarukan.

“Upaya pengembangan energi laut kita harapkan dapat berperan dalam mengurangi ketergantungan kita kepada minyak dan gas bumi,” katanya di Kampus Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (4/11).

Saat membuka seminar dan pameran dalam rangka Hari Nusantara ke-15 dengan tema “Pengembangan Energi Laut di Indonesia Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut”, ia menyatakan selain mengurangi ketergantungan sumber energi migas, sekaligus berkontribusi dalam pembangunan kemaritiman.

Karena itu, katanya dalam sambutan yang disampaikan Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) FX Sutijastoto yang juga Ketua Harian Hari Nusantara 2015, pihaknya mengapresiasi tema seminar dan pameran yang diselenggarakan ITS itu karena selaras dengan upaya nasional dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).

“Khususnya yang bersumber dari energi laut atau yang dikenal sebagai ‘Ocean Renewwable Energy (ORE)’,” katanya dalam kegiatan yang juga dihadiri Wakil Rektor ITS Prof Arif Djunaidy itu.

Dengan hadirnya para pemangku kepentingan yang terdiri atas pakar dan ahli dalam forum itu, kata dia, kegiatan itu diharapkan dapat mencakup aspek rencana pengembangan infrastruktur energi, serta upaya menggali sumber-sumber energi terbarukan dan pengembangan teknologi pembangkit listrik dari energi terbarukan, terutama dari energi laut.

“Sehingga peran berbagai sumber energi dapat lebih nyata dalam pembangunan nasional di Indonesia,” ucapnya.

Secara khusus, Sudirman Said meminta berbagai potensi energi terbarukan yang bersumber dari laut di Jatim, di samping teknologi pembangkit energi yang bersumber dari laut juga diharapkan ikut dibahas dalam kegiatan itu.

Hal itu, kata dia, karena Kementerian ESDM dalam kaitan pengembangan ORE, saat ini sedang mengembangkan Kawasan Nasional Energi Bersih (KNEB), dan telah mendapat dukungan internasional.

Ia juga menjelaskan bahwa Provinsi Bali akan menjadi contoh pembangunan energi bersih.

“Nantinya dapat diikuti provinsi-provinsi lain di Indonesia, dan pada gilirannya Provinsi Jatim juga dapat menjadi KNEB berikutnya,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor ITS Arif Djunaidy menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pemerintah menjadikan kampus itu sebagai tempat pembahasan tema dimaksud.

“Dengan segala kompetensi keilmuan yang kami miliki, ITS akan terus memberikan sumbangsih kepada pembangunan bangsa dan negara,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan bahwa ITS telah dipercaya untuk memimpin konsorsium puluhan perguruan tinggi se-Indonesia Timur guna melakukan kajian dan kerja sama untuk menyumbangkan kompetensi mereka bagi pembangunan bangsa.

Puncak rangkaian Hari Nusantara 2015 itu akan dipusatkan di Pelabuhan Lampulo, Kota Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan