Jakarta, Aktual.com —Menteri Koordinator (Menko) bidang Maritim Rizal Ramli mengaku ragu akan terealisasinya megaproyek pembangkit litrik sebesar 35 ribu megawatt (mw) lantaran targetnya yang terbilang tidak masuk akal.
Menanggapi hal itu, Sudirman Said menegaskan bahwa dirinya tetap optimistis proyek 35 ribu megawatt (mw) akan terealisasi dan tetap bersikeras bahwa target yang dicanangkan sudah logis sehingga tidak perlu mengurangi target.
“Bukan mengurangi target, tapi mencari cara bagaimana target itu terpenuhi. Karena bila target dikurangi, itu kan angka yang dibutuhan bukan sesuatu yang datang begitu saja tapi hasil kajian dan berdasarkan listrik yang dibutuhkan lima tahun ke depan,” kata Sudirman di Jakarta, Kamis (13/8).
Ia menjelaskan, sejauh ini konstruksi pembangunan proyek sudah mencapai 20 persen. Sehingga, target tahun ini bakal mencapai 10 ribu mw dengan pembangkit yang melakukan kesepakatan perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement /PPA) dengan PT PLN (Persero).
“Kemudian untuk yang 35 ribu MW, tahun ini targetnya rasanya akan tercapai 10 ribu MW dengan PLN, jadi sudah dijalankan,” jelas dia.
Kemudian pada 2016 Kementerian ESDM akan berupaya untuk merealisasikan sebesar 15 ribu MW, meski jelas terdapat beberapa tantangan, seperti proyek management dan masalah perizinan.
“Kita bicara soal tanah mengenai perizinan. Makanya sekarang kita coba. Kemudian tahun depan insya Allah 15 ribu MW. Jadi sebetulnya secara persiapan kita optimistis cuma tantangannya adalah proyek management yang ada,” ungkap dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid