Minyak Mentah Dunia (Aktual/Ilst.Nelson)
Minyak Mentah Dunia (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah memproyeksikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) berada di kisaran 35 sampai 45 dolar AS per barel dalam asumsi dasar sektor ESDM untuk RAPBN 2017.

Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (14/6).

Menurut Sudirman, ada beberapa pertimbangan dalam penentuan angka tersebut.

“Pertama, ada peningkatan permintaan minyak mentah dunia, terutama dari negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD),” ujarnya di hadapan para legislator.

Kedua, pemerintah melihat masih ada kecenderungan penurunan produksi minyak mentah dari negara-negara non-OPEC, terutama di Laut Utara dan Amerika Utara, karena penurunan harga minyak.

Ketiga, penurunan ketersediaan minyak mentah terjadi di negara-negara maju. Menurut Sudirman, hal itu menunjukkan pertumbuhan kegiatan pengolahan minyak mentah seiring dengan meningkatnya perekonomian negara tersebut.

Namun, proyeksi pemerintah mendapat kritikan dari anggota Komisi VII Kurtubi. Anggota Fraksi Partai Nasdem ini mengusulkan agar ICP ditambah menjadi 55 dolar AS perbarel.

Kurtubi menilai harga minyak dunia akan terus meningkat walau tidak drastis.

“Permintaan (demand) minyak cukup tinggi, terutama karena peningkatan perekonomian beberapa negara cukup tinggi, seperti India yang pertumbuhan ekonominya bisa mencapai 7 persen,” tutur Kurtubi.

Adapun dalam asumsi dasar sektor ESDM pada RAPBN-Perubahan 2016, pemerintah mematok harga ICP di 35/40 dolar AS per barel, sementara Komisi VII memproyeksikan harganya berada di 45 dolar AS per barel.

Keputusan akhir terkait dengan RAPBN-P 2016 dan RAPBN 2017 sektor ESDM akan diambil setelah ada kesepahaman antara pemerintah dan legislator.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka