Jakarta, Aktual.co — Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said optimis praktik korupsi di Indonesia dapat hilang sebagaimana politik kulit putih (Aperteid) di Afrika Selatan yang membedakan kasta kulit putih dengan kulit hitam.
“Dahulu ketika aparteid berlangsung di Afrika Selatan, maka yang tidak menjalankan politik kurang trendy, kalau saya kulit putih melakukan kulit hitam dengan sewenang-wenang dan dianggap bagiannya,” kata Sudirman di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/4).
Ia menceritakan, kondisi berubah setelah Nelson Mandela dibebaskan dari penjara, dan diangkat menjadi Presiden, dengan terobosannya menghentikan sistem tersebut.
“Dia ambil sikap memaafkan orang yang menidasnya saat itu aparteid ketinggalan zaman,” tuturnya.
Sudirman yakin wabah korupsi di Indonesia akan berubah layaknya kondisi tersebut (Aperteid). Pasalnya, belakangan ini korupsi menjadi sebuah trend di kalangan aparatur negara.
“Wabah korupsi suatu ketika seperti itu. Percaya, suatu ketika orang berfikir nggak korupsi nggak trendi, kok jujur begitu, kalau pemegang kekuasaan kalau nggak bermain jadi anomali,” ungkapnya.
Menurut Sudirman, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) akan kembali bangkit memberantas praktek korupsi, hal tersebut dilakukan karena tuntutan zaman dan praktek korupsi jadi masa lalu di Indonesia.
“Ada 456 tokoh nasional, Gubernur-Gubernur, mantan menteri, pengusaha besar, anggota DPR, dalam waktu tidak lama KPK berdiri masuk penjara, kalau sekarang KPK mengalami cobaan itu suasana temporer, bukan karena sakti. Karena zaman menuntut demikian,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















