Jakarta, Aktual.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP)  Sakti Wahyu Trenggono tertarik dengan teknologi yang dimiliki Denmark dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan untuk pemanfaatan listrik untuk kapal penangkap ikan.

“Saya sangat tertarik dengan ide pemanfaatan listrik guna mengoptimalkan kinerja kapal penangkap ikan. Diharapkan dengan adanya teknologi tersebut dalam transportasi laut, maka hasil tangkap semakin meningkat,” kata Trenggono saat menerima kunjungan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen di Kantor KKP Jakarta, pada Kamis (11/2).

Keduanya juga membahas sejumlah isu strategis di sektor kelautan dan perikanan dan potensi kerja sama dua negara.

Selain itu, Trenggono juga menawarkan kolaborasi menggarap potensi bahari di Indonesia. Salah satu yang potensial dikerjasamakan adalah program Lumbung Ikan Nasional di Maluku yang pembangunannya akan segera dilakukan.

Untuk mendukung program ini, pemerintah Indonesia akan membangun pelabuhan terpadu yang menggabungkan antara hulu dengan hilir. Nantinya akan ada industri perikanan yang dapat diisi oleh para investor.

Hal lain yang dibahas adalah tindak-lanjut dari Bilateral Maritime Forum (BMF) 2020 untuk melaksanakan kegiatan Marine Spatial Planning berupa workshop dan juga pelatihan fishing vessel personnel. Serta upaya melestarikan ekosistem kelautan melalui program rehabilitasi mangrove yang didukung oleh Bank Dunia.

Sementara itu, Lars Bo Larsen dalam kesempatan yang sama menyambut baik rencana kerja sama dalam hal energi baru dan terbarukan berbasis kelautan. Pihaknya sejauh ini sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian ESDM.

“Denmark telah melakukan kerja sama energi baru dan terbarukan dengan Kementerian ESDM dan untuk sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi pokok bahasan kerja sama,” tandasnya. (RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i