Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan materi saat menjadi pembicara pada Diplomasi Maritim Indonesia di Jakarta, Jumat (22/2/2019). Acara tersebut untuk memperluas pandangan antara pembuat kebijakan, akademisi, dan komunitas diplomatik mengenai tujuan pemerintah Indonesia dalam bidang maritim. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.

Jakarta, aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa China tidak pernah meminta Indonesia untuk menukar kedaulatan negara demi investasi dari China.

“China tidak pernah minta kepada kita supaya menjual antara kedaulatan kita dengan investasi, enggak ada urusan dengan itu. Kedaulatan adalah kedaulatan,” katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (8/1).

Luhut mengatakan proses diplomasi antara Indonesia dan China terkait kapal China di wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna membutuhkan waktu.

“Ya kan semua diplomasi itu kan panjang ceritanya,” ujarnya.

Ia pun memastikan bahwa hubungan kedua negara akan tetap terjalin dengan baik setelah adanya isu Natuna tersebut.

“Enggak ada tuh baik-baik saja Pak Dubes ini. Kan kakak beradik juga suka juga gesekan,” katanya.

Senada dengan Luhut, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan hubungan negaranya dengan Indonesia tetap berjalan baik.

“Kami punya hubungan yang sangat baik di banyak area tapi teman baik kadang punya perspektif yang berbeda,” katanya.

Menurut Xiao, Indonesia dan China pasti mampu menyelesaikan masalah tersebut melalui komunikasi yang tetap terjalin dengan baik.

“Kami bisa menyelesaikan masalah ini. Kami memiliki komunikasi yang baik dan saya pikir masalah kami akan terselesaikan dengan baik,” katanya.

Lebih lanjut, Xiao juga memastikan isu Natuna tidak akan mempengaruhi hubungan ekonomi antara kedua negara termasuk terkait investasi China ke Indonesia.

“Saya tak berpikir demikian (mempengaruhi hubungan ekonomi). Enggak-enggak (mempengaruhi investasi Chin ke Indonesia),” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan isu Natuna tidak akan membuat China dilarang berinvestasi ke Indonesia.

”Investasi dengan persoalan Natuna itu dua hal yang berbeda. Natuna kan pelanggaran jadi biar aparat penegak hukum yang menyelesaikan,” katanya.

Bahlil pun menuturkan bahwa BKPM akan tetap menjalankan tugasnya untuk menarik para investor agar berinvestasi ke Indonesia termasuk dari China.

“Investasi kewajiban BKPM meyakinkan seluruh investor China maupun di mana pun bahwa iklim kondisi investasi di Indonesia sekarang sudah ada perubahan dan diharapkan jauh lebih baik ke depan,” katanya. (Eko Priyanto)

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin