Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar (kedua kanan) berbincang dengan peserta transmigran di atas kapal Pelni di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/8). Sebanyak 114 transmigran asal Jawa Barat dan Jawa Timur yang akan ditempatkan di Desa Saembawati, Poso, Sulawesi Tengah tersebut diharapkan dapat menggelorakan kembali peranan transmigrasi demi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/nz/15

Jakarta, Aktual.com —  Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar merasa Menteri-menteri di jajaran Kabinet Kerja tidak peduli terhadap program yang dicanangkannya.

“Kementerian-Kementerian lain tidak begitu memperhatikan, tidak peduli dan sekaligus mungkin dianggap sebelah mata,” ujar Menteri Marwan di Jakarta Selatan, Selasa (3/11).

Dirinya kecewa lantaran merasa tidak mendapat dukungan dari kementerian yang lain terhadap program Invesment Summit. Padahal program tersebut merupakan upaya untuk memprioritaskan pembangunan daerah perbatasan di Indonesia.

Bahkan, dalam acara yang digelar kementerian tersebut, beberapa menteri tidak memenuhi undangannya, sehingga dirinya merasa diabaikan.

Namun demikian, dirinya mencoba berbesar hati dan bertekad memulai niat baik yang dimilikinya untuk mencari investor agar berinvestasi di daerah perbatasan.

“Tidak apa-apa, saya akan memulai niat baik ini, membangun desa perbatasan secara terintegrasi,” pungkasnya.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka