Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di Jakarta, Selasa (10/6/2025). Aktual/HO

Jakarta, Aktual.com — Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengapresiasi kolaborasi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Telkomsel dalam meresmikan AI Innovation Hub, yang digadang-gadang menjadi pusat pengembangan kecerdasan artifisial (AI) berorientasi pada solusi nyata bagi kebutuhan publik.

Di tengah percepatan adopsi teknologi digital, tantangan utama pengembangan AI di Indonesia bukan sekadar kecanggihan, melainkan relevansi dan manfaat langsung bagi masyarakat. Pemerintah menekankan pentingnya AI yang menyentuh persoalan riil publik, bukan sekadar proyek eksperimental.

Meutya Hafid menilai kehadiran AI Innovation Hub sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyatukan kekuatan sains, teknologi, dan industri dalam mempercepat transformasi ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.

“Kami mendorong fokus AI Innovation Hub untuk menyukseskan program-program prioritas Presiden dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Meutya dalam acara Peresmian AI Innovation Hub yang diikuti secara daring dari Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Melalui pusat inovasi ini, pemerintah berharap lahir berbagai solusi berbasis AI yang aplikatif, mudah diadopsi, dan menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung. Inovasi tersebut diharapkan tidak hanya berorientasi pada pasar, tetapi juga berkontribusi terhadap pelayanan publik dan kesejahteraan sosial.

Meutya menegaskan, pengembangan AI nasional perlu diarahkan pada sektor-sektor strategis yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat. Di antaranya ketahanan pangan, layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, serta peningkatan kualitas layanan pemerintahan.

Menurutnya, potensi AI untuk membantu efisiensi dan akurasi pengambilan kebijakan publik sangat besar, mulai dari pengelolaan data hingga peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.

Namun, Meutya mengingatkan bahwa percepatan pengembangan AI tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi lintas sektor, khususnya antara akademisi dan industri, menjadi kunci dalam membangun ekosistem kecerdasan artifisial yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kita berharap sekali ada inovasi-inovasi yang lahir dari teknologi kecerdasan artifisial ini dan benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” tuturnya.

Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan teknologi AI yang bertanggung jawab, sejalan dengan prinsip etika, keamanan data, serta kepentingan publik di era transformasi digital.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi