Jakarta, aktual.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa pembiayaan yang memadai dalam sektor air akan memperkuat ketahanan pangan dan air dalam menghadapi perubahan iklim.
“Sektor air berperan penting dalam pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Untuk itu perlu solusi yang memadai dalam pembiayaan sektor air guna memperkuat ketahanan pangan dan air akibat perubahan iklim,” ujar Basuki dalam pernyataannya di Jakarta, pada hari Rabu (23/8/2023).
Basuki mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam membangun infrastruktur air minum, sanitasi, dan bendungan.
Dalam upaya penyediaan air minum, Kementerian PUPR mempromosikan berbagai skema pembiayaan, termasuk Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan pembiayaan campuran (blended financing) untuk proyek-proyek besar, serta pembiayaan skala kecil (micro finance).
“Saat ini, sudah terdapat beberapa proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), sebagai contoh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pekanbaru, Bandarlampung, Semarang Barat, Umbulan, dan Dumai-Rokan Hilir-Bengkalis,” ungkap Basuki.
Selain itu, beberapa proyek yang sedang dalam tahap persiapan dengan skema KPBU mencakup Bendungan Merangin, Bendungan Bodri, Irigasi Komering, SPAM Bintang Bano, SPAM Jatiluhur I, SPAM Karian Serpong, dan Jatiluhur II.
Ketika menghadiri World Water Week 2023 Asia-Pacific Focus Finance Sessions di Stockholm, Swedia, Menteri Basuki juga mengundang para peserta untuk menghadiri World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali dalam waktu kurang dari satu tahun, yaitu pada tanggal 18-24 Mei 2024.
“Dalam forum tersebut, akan terdapat proses tematik, regional, dan politik. Terdapat 6 sub-tema untuk proses tematik, di mana isu investasi pada sektor air masuk dalam sub-tema ke lima yang bertajuk Pembiayaan Sektor Air Berkelanjutan,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh: