Jakarta, Aktual.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan implementasi konstruksi berkelanjutan harus didukung rantai pasok konstruksi hijau.
“Implementasi konstruksi berkelanjutan harus didukung oleh rantai pasok sumber daya konstruksi yang mengutamakan produk lokal, unggulan, dan ramah lingkungan,” ujar Menteri PUPR dalam sambutannya yang disampaikan oleh Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wentimpo dalam seminar daring “Together We Can Go Further” di Jakarta, Kamis (28/10).
Menteri Basuki mengatakan bahwa salah satu fokus Kementerian PUPR adalah penggunaan rantai pasok konstruksi yang hijau, atau biasa disebut Green Construction Supply Chains yang merupakan titik awal pembenahan demi terwujudnya konstruksi berkelanjutan.
Hal ini disebabkan penerapan proses yang ramah lingkungan dalam setiap tahapannya. Selain itu, rantai pasok konstruksi yang hijau juga dapat meningkatkan kualitas produk konstruksi yang dihasilkan.
Untuk mendukung penggunaan rantai pasok konstruksi yang hijau, upaya yang dilakukan Kementerian PUPR, antara lain menerbitkan Instruksi Menteri PUPR No.4 Tahun 2020 tentang Penggunaan Semen Non Ordinary Portland Cement Pada Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR.
Menggunakan material bambu dalam pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak. Menggunakan karet sebagai campuran aspal yang dinilai dapat meningkatkan 8 ketahanan aspal terhadap temperatur dan deformasi.
Memanfaatkan flyash sebagai campuran beton dalam pembuatan jembatan yang dinilai dapat memberikan ketahanan yang lebih baik pada lingkungan yang korosi,
Dan menggunakan material pre-fabrikasi, antara lain dalam pembangunan perumahan dengan sistem modular (RISHA), yang dapat dibongkar pasang dalam waktu cepat dan didesain untuk menahan potensi gempa.
“Kami menyadari bahwa berbagai upaya yang dilakukan tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan dan kolaborasi dari semua pihak termasuk kalangan industri semen sebagai pemasok material konstruksi dalam negeri. Peran industri material konstruksi sangat penting terutama dalam memanfaatkan hasil riset dan menerapkan teknologi material konstruksi ramah lingkungan,” kata Menteri Basuki.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arie Saputra