Jakarta, Aktual.com — Menteri BUMN Rini Soemarno membantah transkripsi yang menyebutkan dirinya mengucapkan kata-kata yang dapat dianggap menghina presiden. Transkripsi ini beredar di media sosial menyusul tuduhan adanya menteri yang menghina Presiden.

“Sepatutnya dalam bulan suci Ramadhan ini kita semua tidak semestinya memfitnah orang,” ujar Rini dalam siaran persnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (29/6).

Menurut Rini bahasa yang ada dalam transkripsi tersebut bukanlah bahasa yang biasa dipakai dirinya sehari-hari. Sebagai anggota kabinet sudah menjadi kewajiban seorang menteri untuk tetap menjaga martabat dan kehormatan Presiden.

“Bagi saya adalah mutlak untuk mematuhi dan menghormati Presiden sebagai atasan saya.” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka