Dirut PT PLN, Sofyan Basir saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komite II DPD RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/3/2016). Rapat ini membahas Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2015-2024. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com – PT PLN (Persero) memperoleh komitmen kucuran dana investasi dari Bank BUMN yaitu BRI, Bank Mandiri, dan Bank BNI sebesar Rp32 triliun, terdiri atas kredit investasi dengan plafon sebesar Rp12 triliun dan tambahan kredit modal kerja hingga Rp20 triliun.

Penandatanganan perjanjian pinjaman dilakukan oleh Dirut PLN Sofyan Basir, Dirut BNI Achmad Baiquni, Dirut Asmawi Syam, dan Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, yang disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (9/9).

“Dukungan dana ini diberikan guna memenuhi kebutuhan investasi kelistrikan tanah air dan memperkuat arus kas PLN terkait pembayaran energi primer,” kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Rencananya ujar Sofyan, kredit dari tiga Perbankan Sindikasi BUMN ini akan digunakan untuk mendanai proyek investasi pembangkit, transmisi, distribusi dan sarana.

Sedangkan kredit modal kerja yang semula sebesar Rp15 triliun menjadi Rp20 triliun digunakan untuk memperkuat arus kas PLN terkait kebutuhan modal kerja untuk pembayaran energi primer.

Dalam perjanjian kredit sindikasi, masing-masing bank akan memberikan plafon kredit dengan nilai maksimum Rp4 triliun dan untuk jangka waktu selama 10 tahun.

“Dengan perjanjian ini, diharapkan proses pembangunan pembangkit, transmisi, distribusi dan sarana penunjangnya dapat dipercepat, terutama untuk mendukung program 35.000 MW dalam lima tahun ke depan,” tegas Sofyan.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, mendukung komitmen perbankan BUMN untuk memberikan pinjaman modal kerja dan investasi kepada PLN.

“Ini bagian dari sinergi BUMN yang selalu saya tekankan, bagaimana semua perusahaan milik negara melakukan kerja sama agar tercipta efisiensi,” kata Rini.

PLN tambahnya, punya tanggungjawab yang demikian berat dalam membangun jaringan kelistrikan seluruh Indonesia.

“Dengan sinergi berbagai persoalan satu per satau dapat diatasi. Diharapkan dengan kerja sama ini target elektrifikasi di Indonesia dapat terlaksana,” ujarnya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan