Jakarta, Aktual.com – Tempat kelahiran Menteri BUMN Rini Soemarno mulai ramai diperbincangkan karena dilahirkan di Maryland, Amerika Serikat. Sehingga ditengarai memiliki kewarganegaraan ganda, AS-Indonesia.
Menurut Anggota DPR asal Fraksi Partai Golkar, Deding Ishak Ibnu Sudja, setelah ada masalah kewarganegaraan ganda dari Archandra Tahar yang diberhentikan dari Menteri ESDM, maka pejabat publik saat ini pun bisa diteliti kembali apakah punya paspor ganda apalagi yang pernah lahir di AS.
“Untuk Menteri Rini yang lahirnya di AS, kalau mau diperiksa lagi terkait rumor memiliki paspor AS itu silakan saja. Karena publik sendiri mau tahu yang sejelas-jelasnya,” ungkap dia kepada Aktual.com, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (16/8).
Menurut dia, sah-sah saja kalau memang publik ingin menelusuri terkait posisi kewarganegaraan Rini, apalagi memang di AS itu jika dilahirkan ada hak memiliki paspor sana.
“Jadi silahkan ditelusuri dan diselidiki saja. Karena yang bersangkutan kelahiran AS maka perlu ditelusuri lagi soal kewarganegaraannya itu,” ujar Deding.
Apalagi memang, lanjut dia, setelah kasus Archandra, pemerintah perlu hati-hati dalam mengangkat sesorang untuk jabatan publik. Jangan sampai orang berpaspor asing menjabat posisi jabatan publik.
“Jadi harus hati-hati ke depannya. Dan saya kira kebijakan Presiden (dengan memberhentikan Archandra) sudah tepat. Karena setiap pejabat publik itu seperti Presiden dan Menteri terikat dengan sumpah jabatan maka harus jelas WNI-nya,” tandas dia.
Isu Rini yang memiliki paspor AS karena kelahiran di AS kembali menyeruk setelah ada Archandra Tahar yang diberhentikan dari Menteri ESDM karena kasus dwikewarganegara.
Disebut-sebut, masuknya Arcandra sendiri ke kabinet Jokowi berkat lobby duo dari Rini dan Hendropriyono walaupun Arcandra sendiri kabarnya pertama kali dikenalkan ke Jokowi oleh Dharmawan Prasojo atau Darmo, politisi PDI-P dari kubu Puan Maharani.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan