Jakarta, Aktual.com — Kementerian BUMN masih ngotot berencana untuk menggolkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk 23 BUMN pada pengajuan RAPBN Perubahan 2016 nanti. Langkah ini diklaim pemerintah karena untuk melakukan ekspansi dengan melakukan leverage ekuitasnya dan untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan.
Menurut Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, di Jakarta, Kamis (14/1), pada APBNP 2016, pemerintah merencanakan pemberian PMN terhadap 23 BUMN sebanyak Rp34,31 triliun.
“Komposisi PMN tersebut meliputi PMN dana segar sebesar Rp31,75 triliun dan non cash Ro2,57 triliun,” tegas dia.
Bahkan tak cuma PMN tersebut, pemerintah juga di tahun ini akan memberikan tambahan PMN berupa non cash dengan melakukan konversi aset BPYBDS. BPYBDS adalah bantuan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya.
Konversi aset ini akan menjadi tambahan PMN atas delapan BUMN sebesar kurang lebih Rp23,33 triliun. Pemerintah sendiri mencatat total nilai aset BPYBDS pada 14 BUMN tersebut per bulan Desember 2015 mencapai Rp56,63 triliun.
“Jadi usulan itu tetap tidak berubah. Karena komitmen kami untuk mendampingi dan me-leverage kinerja BUMN. Terutama bagi BUMN yang membangun infrastruktur jalan tol,” pungkas dia.
Laporan: Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan