Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) berdiskusi dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kanan) sebelum mengikuti Rapat Terbatas membahas situasi ekonomi terkini di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8). Dalam pertemuan tersebut juga dibahas pelemahan mata uang Rupiah terhadap Dolar AS, kenaikan harga kebutuhan pokok, serta situasi ekonomi makro Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan bahwa ‎proyek kereta cepat bakal tetap dikerjakan. Dikatakannya, proyek tersebut akan digarap oleh perusahaan pelat merah dengan mekanisme B to B.

“Kan B to B, jadi kami dari BUMN kan membuat konsorsium, kita sedang finalisasi sedang final negosiasi untuk dapat membangun KA cepat Jakarta-Bandung,” kata Rini di Jakarta, Rabu (9/9).

Rini menambahkan, kereta ini nantinya bakal berkecepatan sekitar 250 hingga 350 kilometer (km) per jam.

“‎Jadi kita melihat cost-nya, kalau sampai sekarang dilihat secara rel 250-350 itu sama, perbedaannya itu di signaling sama link stock-nya, kita finalisasikan,” pungkasnya.

Selain itu, Rini juga mengungkapkan bahwa PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) batal masuk konsorsium pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Bandung tersebut.

Menurutnya, pembatalan dilakukan lantaran PTPP saat ini lebih dikonsentrasikan untuk proyek jalan tol dan perumahan.

“Karena perumahan kebutuhannya meningkat. Jadi kita ingin mendorong PP konsentrasi ke properti dan sebagian di jalan tol. Itu yang kita mulai sekarang. Jadi kalau yang transportasi massal ke WIKA dan Adhi Karya,”‎ ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh: