Menteri ESDM Sudirman Said

Jakarta, Aktual.com —  Presiden Joko Widodo resmi merombak menteri kabinet kerjanya. Jokowi mengangkat Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai MenkoPolhukam menggantikan Tedjo Eddy Purdjianto, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo, dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel.

Adapun Menteri Bappenas kini dijabat oleh Sofyan Djalil yang menggantikan Andrinof Chaniago, serta Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto.

Meski begitu, dipertahankannya nama Sudirman Said yang menjabat sebagai Menteri ESDM menuai kritikan dan kekecewaan terhadap Pemerintah. Hal itu dikatakan oleh Pengamat dari Energy Watch, Mamit Setiawan.

“Saya sebenarnya cukup kecewa dengan tidak di gantinya Sudirman Said dari Menteri ESDM,” kata Mamit kepada melalui pesan singkatnya kepada Aktual di Jakarta, Rabu (12/8).

Ia menilai bahwa kinerja Sudirman selama menjabat masih belum maksimal. Bahkan kontroversi dan masih berada di bawah tekanan pihak-pihak tertentu.

“Seperti kebijakan permasalahan harga BBM yang belum direvisi, perpanjangan izin eksport Freeport, penjualan blok Mahakam dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Secara umum, kata dia, soal reshuffle dirinya melihat masih kurang memuaskan dalam pemilihan calon Menteri baru, terutama pemilihan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai MenkoPolhukam.

“Kita tahu kalau dia merupakan sosok yang kontroversi saat jadi kelapa staff kepresidenan Istana, belum lagi dia cenderung berbisnis yang mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok. Untuk yang lain saya kira sudah pas,terutama penunjukan darmin sebagai Menko Perekonomian. kita harapakan kondiai perekonomian bisa menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka