Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9). PT Freeport Indonesia kini mendapat izin ekspor untuk Juli 2015 - Januari 2016 dengan kuota ekspor mencapai 775.000 ton konsentrat tembaga. Selain itu Freeport mendapat pengurangan bea keluar menjadi lima persen lantaran kemajuan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Gresik, Jawa Timur, yang sudah mencapai 11 persen. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye/15

Jakarta, Aktual.com —  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengisyaratkan peluang besar untuk memberikan perpanjangan kontrak karya (KK) milik PT Freeport Indonesia. Menurutnya, pemerintah secara prinsip mendukung adanya kepastian investasi bagi Freeport.

“Setelah melalui komunikasi intensif dan konsultasi pimpinan, kita bersama Freeport jaga kelangsungan investasi jangka panjang yang nilainya belasan miliar dolar. Dieksekusi dengan payung kontrak sampai 2021. Freeport berikan high level agreement khusus dan dilaksanakan. Arah utamanya bisa kembangkan the largest undergorund mining di dunia,” Kata Sudirman di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (8/10).

Untuk melenganggangkan rencana tersebut, pemerintah akan merevisi Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan mineral dan batubara.

“Presiden wanti-wanti. Gunakan kesempatan ini untuk local content. Dua minggu lalu, kami bawa 10 BUMN ke Freeport. Jajaki kemungkinan sebagai vendor, kontraktor pengusaha,” ujar Sudirman.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka