Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberi keterangan pers terkait empat kapal ikan yang berisi narkoba di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (27/2/18). Susi Pudjiastuti mengatakan akan menenggelamkan empat kapal asing pembawa narkoba yang terdiri dari KM Sunrise Glory, MV Min Lian Yu Yun 61870, MV Win Long BH 2998, dan MV Fu Yu BH 2916. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menampik jika dirinya disebut-sebut masuk dalam bursa kandidat bakal calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Usai menghadiri kampanye “Pandu Laut Nusantara” di Jakarta, Minggu (15/7). Menteri Susi menolak isu tersebut saat awak media mengonfirmasi dirinya masuk salah satu kandidat teratas bakal cawapres yang mendampingi Jokowi.

“Tidak ada itu,” kata Menteri Susi seraya membalikkan badannya, untuk kemudian meninggalkan kerumunan media. Petugas keamanan pun langsung mengawal Susi menuju ke dalam sebuah hotel.

Berdasarkan hasil survei Charta Politika di Jawa Barat, Susi berada di peringkat ketiga teratas kandidat Cawapres pendamping Jokowi.

Dari 1.200 responden, sebanyak 3,8 persen menilai Susi pantas mendampingi Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019. Sementara itu, urutan teratas ditempati oleh mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo sebesar 10,9 persen kemudian disusul politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 8,1 persen.

Selain itu, LSM Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia menyatakan peluang Menteri Susi menjadi semakin terbuka untuk menjadi Cawapres setelah dirinya meraih kelulusan dan mendapat ijazah setara SMA.

“Dengan terpenuhinya syarat formal tersebut, saya kira peluang untuk menjadi cawapres makin terbuka,” kata Koordinator Nasional DFW Indonesia Abdi Suhufan.

Menurut dia, peluang tersebut semakin terbuka karena tingginya tingkat kepopuleran Menteri Susi selama ini di tengah masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka