Ilustrasi Kecelakaan Kereta Api (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Menteri transportasi Mesir pada Ahad (13/8) menerima pengunduran diri kepala perusahaan kereta sehubungan dengan kecelakaan kereta mematikan belum lama ini sehingga menewaskan 49 orang, demikian laporan stasiun televisi Mesir.

Pengunduran diri tersebut dilakukan dua hari setelah dua kereta bertabrakkan pada Jumat siang, sehingga menewaskan sedikitnya 49 penumpang dan melukai lebih dari 130 orang di Kota Pantai Iskandariyah di sebelah utara Ibu Kota Mesir, Kairo.

Setelah satu pertemuan dengan Perdana Menteri Sherif Ismail di Kairop pada Ahad, Menteri Transportasi Hesham Arafat juga mengumumkan bahwa kementeriannya akan mengakhiri kesepakatan dengan Pemerintah Italia akan membeli 1.000 gerbong kereta, 100 di antaranya akan dibuat di Italia dan sisanya akan diproduksi di Mesir.

Pada Sabtu (12/8), Presiden Mesir Abdel-Fattah As-Sisi mendesak, dalam satu pertemuan dengan Arafat, agar proses pembuatan jaringan kerea di negeri tersebut, dipercepat guna menghindari kecelakaan kereta mematikan.

Pada pertengahan Juni, Mesir menandatangani kesepaktan bernilai 575 juta dolar AS dengan perusahaan raksasa AS General Electric (GE) untuk menyediakan 100 lokomotif multi-guna buat negeri tersebut.

Menurut kesepakatan itu, GE juga akan menyediakan 15 tahun dukungan teknik dan suku-cadang buat lokomotif baru tersebut serta 81 kereta lain yang ada saat ini, demikian laporan Xinhua di Jakarta, Senin (14/8). Perusahaan tersebut juga menawarkan program pelatihan buat lebih dari 275 insinyur dan teknisi Mesir dari perusahaan kereta.

Pengiriman pertama 25 lokomotif diperkirakan tiba di Mesir pada 2018.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby