Jakarta, Aktual.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan bahwa pemanfaatan Teluk Tomini yang merupakan teluk terbesar di Indonesia dan berbatasan dengan empat provinsi, harus dipastikan selaras dengan prinsip-prinsip berkelanjutan.

“Memegang teguh prinsip keberlanjutan perlu agar kegiatan ekonomi di dalamnya bertahan dalam kurun waktu panjang,” kata Menteri Trenggono dalam Regional Meeting Teluk Tomoni yang digelar secara daring, Sabtu (12/6).

Dengan demikian, ujar dia, maka pemanfaatan sumber daya alam Teluk Tomini untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat harus tetap memerhatikan kelestarian ekosistem.

“Kita harus memastikan bahwa ekosistem laut dan pesisir di Teluk Tomini ini sehat, produktif, dan dapat memberikan nilai ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Menteri Trenggono.

Teluk Tomini merupakan teluk terbesar di Indonesia, dengan luas lebih dari 6 juta hektare yang melingkupi 4 provinsi, yakni Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara.

Berdasarkan data KKP, dalam kawasan tersebut terdapat area terumbu karang seluas 1.031 hektare yang termasuk di dalam kawasan Coral Triangle Initiative atau Segitiga Karang Dunia serta memiliki kawasan hutan mangrove seluas 785,10 hektare dengan keanekaragaman hayati biota laut dan darat.

Demi mendukung pengembangan dan pemeliharaan kawasan hutan mangrove tersebut, Menteri Trenggono pun menyampaikan bahwa KKP bersama pihak lain akan melakukan rehabilitasi ekosistem mangrove.

Teluk Tomini berada pada Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 715 yang meliputi Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, dan Teluk Berau dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 994.024 ton namun baru dimanfaatkan sebesar 378.297 ton.

Dengan demikian masih ada peluang pemanfaatan sebesar 615.724 ton, yang terdiri dari ikan pelagis, ikan demersal, dan ikan karang.

“Di samping potensi subsektor perikanan tangkap, terdapat potensi budidaya pantai yaitu tambak yang tak kalah melimpah yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya seperti ikan bandeng, udang dan rumput laut,” ucapnya.

Menteri Trenggono mendukung penuh rencana pengembangan Teluk Tomini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), khususnya yang berbasis pada sektor kelautan dan perikanan.

Langkah tersebut dinilainya menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah untuk mengelola lebih optimal dan komprehensif sumber daya ekonomi yang ada di sana. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin