Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise - Sebanyak 35,90 persen anak yang berada di perkotaan dan perdesaan berumur 7-17 tahun yang tidak/belum pernah sekolah/tidak bersekolah lagi dikarenakan tidak ada biaya. (ilustrasi/aktual.com)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise - Sebanyak 35,90 persen anak yang berada di perkotaan dan perdesaan berumur 7-17 tahun yang tidak/belum pernah sekolah/tidak bersekolah lagi dikarenakan tidak ada biaya. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise mengatakan perempuan Indonesia dan Iran masih menghadapi tantangan yang sama, salah satunya literasi internet yang relatif rendah, selain faktor usia dan pendidikan yang minim.

“Karena itu, Indonesia akan melakukan kemitraan dengan beberapa pihak di Iran yang dinilai berpotensi seperti Kementerian Teknologi Komunikasi dan Informatika Iran,” kata Yohana, Jumat (3/8).

Indonesia dan Iran telah menandatangani nota kesepahaman tentang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan ketahanan keluarga.

Kesepakatan antara kedua negara tersebut merupakan salah satu hasil kunjungan Yohana ke Iran atas undangan Wakil Presiden Iran Urusan Perempuan dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar pada Sabtu (28/7) hingga Selasa (31/7).

Dalam kunjungan ke Iran tersebut, salah satu pihak yang Yohana temui adalah Menteri Teknologi Komunikasi dan Informatika Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid