Yohana mengatakan, tantangan peningkatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sangat berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Karena itu, kedua menteri sepakat bahwa teknologi komunikasi dan informatika merupakan sektor yang sangat potensial dalam pengembangan pemberdayaan perempuan, baik di sektor tersebut maupun bidang ekonomi.
“Saya optimistis kemitraan Indonesia-Iran ini mampu memperbaiki status, harkat dan martabat perempuan terutama dalam hal pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,” tuturnya.
Yohana mengatakan, sekitar 46 persen pengguna teknologi berbasis daring adalah perempuan dengan lebih dari 70 persen adalah perempuan yang bergerak di sektor usaha mikro, kecil dan menengah.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid