Jakarta, Aktual.com — Kondisi kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagut di lantai delapan Gedung Surya Dumai, Pekanbaru, gelap gulita setelah pengelola gedung memutus aliran listrik akibat SKK Migas menunggak.

Berdasarkan pantuan media di Pekanbaru, Kamis (15/10), hanya ada empat pegawai SKK Migas yang tersisa di kantor tersebut, yakni satu dari sekuriti, seorang pegawai bidang aset dan dua petugas kebersihan. Mereka terpaksa duduk di ruangan gelap yang juga pengap karena pendingin udara juga dimatikan.

Seorang pegawai yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan mereka tetap bertugas di kantor tersebut mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun Antara, SKK Migas Sumbagut telah menunggak pembayaran sewa kepada pengelola gedung selama tiga bulan terakhir. “Ya kondisinya seperti ini,” kata pegawai itu.

Kepala SKK Migas Sumbagut Hanif Rusjdi ketika dikonfirmasi tidak membantah kondisi tersebut, dan mengatakan terdapat urusan internal yang membuat penggunaan anggaran jadi terpusat di SKK Migas di Jakarta, bahkan untuk pembayaran sewa gedung.

“Semua anggaran dari pusat, tapi semoga saja pada Senin depan bisa selesai,” kata Hanif ketika dikonfirmasi Antara lewat sambungan telepon.

Meski begitu, Hanif mengklaim bahwa lembaga tersebut tetap berfungsi normal meski tanpa kantor. “Kita tetap jalan terus,” ujarnya.

Ia mengatakan, dirinya dan sebagian besar pegawai SKK Migas Sumbagut lainnya bisa berkantor di mana pun. Petugas sekuriti memang ditugaskan untuk bersiaga di lantai delapan Gedung Surya Dumai untuk menerima surat dan berkas yang dikirim ke kantor itu.

“Pegawai-pegawai kita kerja di mana pun tidak masalah. Kalau mau rapat bisa di lantai tujuh (Gedung Surya Dumai) tempat PT Kalila, atau kalau mau rapat di PT CPI (Chevron Pacific Indonesia) tidak ada masalah,” katanya.

Hanif Rusjdi mengaku yakin kinerja pegawai-pegawai SKK Migas Sumbagut tidak terganggu, meski tidak bisa menggunakan fasilitas kantor seperti biasa. “Saya tetap happy (bahagia) kok. Sungguh tidak ada masalah,” ujar Hanif.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka