Jakarta, Aktual.com – Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma dianggap tidak pernah peduli dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau gelandangan semenjak menjabat Wali Kota Surabaya.
Hal ini diungkap Wakil Ketua Umum Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah, yakni Tjetjep Muhammad Yasin atau biasa dipanggil Gus Yasin.
Untuk itu, Yasin yang mengaku warga Surabaya ini mengangap aksi Risma yang melakukan blusukan menemui para gelandangan di Jakarta sebuah kebohongan dan pencitraan.
“Jadi aneh ketika tiba-tiba begitu,” kata Yasin di Polda Metro, Senin (11/1).
Untuk itu, Yasin melaporkan Risma ke Kepolisian Daerah Metro Jaya, atas dugaan menyebarkan kebohongan melalui aksi blusukan di Jakarta.
“Dalam hal ini pertemuan bu Risma dengan salah satu gelandangan atau pengemis yang bernama Nursaman di Sudirman dan Thamrin (Jakarta Pusat), itu saya lihat banyak kebohongan,” kata Yasin.
Rencananya, kata Yasin, Risma akan dilaporkan dengan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Tidak hanya itu, Risma juga dijerat dengan Pasal 28 dan Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Aksi blusukan Risma terhadap pengemis dan gelandangan belakang menimbulkan pro dan kontra. Nama mantan Wali Kota Surabaya itu bahkan ramai diperbincangkan di lini masa media sosial.
Beberapa pihak ada yang menilai aksi blusukan Risma hanyalah pencitraan hingga setting-an. Berbagai tagar #RismaRatuDrama pun sempat viral di Twitter.
Kendati begitu, ada pula pihak yang mendukung aksi blusukan Risma. Mereka menilai setiap pemimpin memiliki cara yang berbeda dalam memimpin.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i