Proyek besar lainnya adalah dua jembatan sekaligus, yakni Jembatan Musi IV dan Jembatan Musi VI untuk mengurangi konsentrasi lalu lintas yang selama ini menumpuk ke Jembatan Ampera.
Proyek infrastruktur penunjang juga dikebut, seperti pembanguan jalur pipa gas kota untuk menunjang kebutuhan hotel dan restoran, kemudian pembangunan Gardu Induk GIS Barat dan GIS Timur untuk mendukung pasokan listrik selama pesta berlangsung.
Semangat Palembang menyambut pesta Asian Games tidak hanya terasa melalui pembangunan infrastruktur, tetapi juga terlihat dari suasana di kawasan Benteng Kuto Besak, di pinggir Sungai Musi.
Nasir Ahmad (45), seorang pria yang sehari-hari menawarkan jasa kapal cepat (boat) di dermaga Benteng Kuto Besak adalah salah satu warga Palembang yang mengaku tidak sabar lagi menunggu pesta olahraga tertajuk “Energi Asia” itu digelar.
Saat ditemui di kawasan yang selalu ramai pengunjung itu, pria bertubuh kurus dan kulit gelap tersebut, dengan ramah menawarkan kapalnya dengan tujuan ke Pulau Kemaro atau sekadar mengitari Jembatan Musi.
Tidak ada kesan memaksa, Nasir menawarkan jasa ke Pulau Kemaro yang berjarak sekitar 6 km dari dermaga atau setengah jam perjalanan dengan kapal kayu miliknya.
Meski pengunjung menolak tawaran, Nasir dengan senang hati dan suka rela menceritakan legenda di balik Pulau Kemaro dengan harapan suatu saat pengunjung tersebut tertarik dengan tawarannya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby