“Boleh dicatat nomor telpon saya kalau suatu saat nanti berkeinginan untuk diantar ke Pulau Kemaro atau ke tempat lain,” ujar Nasir.

Pulau Kemaro adalah salah satu tujuan wisata paling penting di Kota Palembang selain Benteng Kuto Besak, Masjid Agung, dan Jembatan Ampera.

Pengunjung yang berniat di pulau tersebut dikutip bayaran sebesar Rp200 ribu dengan kapal kayu yang oleh warga lokal disebut ketek dan bermuatan maksimal 20 orang.

Sementara itu, Pak Ali, rekan seprofesi dengan Nasir, juga tampak dengan sabar menunggu pengunjung yang sebagian besar berombongan dan berlibur bersama keluarga karena saat itu adalah musim liburan sekolah.

Terkait dengan penyelenggaraan Asian Games 2018, Nasir dan Pak Ali menyampaikan harapan mereka untuk dapat memanfaatkan momentum yang mungkin hanya sekali dalam seumur hidup.

Mereka berjanji dan memberi jaminan tidak akan memainkan harga saat menghadapi tamu asing yang ingin memanfaatkan jasa mereka ke Pulau Kemaro.

“Kami menyadari bahwa tamu adalah aset kami yang paling berharga sehingga harus dijaga kepercayaan mereka. Sekali mereka kecewa dengan pelayanan kami, bisa dipastikan akan berdampak buruk terhadap kelangsungan usaha kami,” kata Nasir.

Kesibukan menghadapi Asian Games juga terlihat di Restoran Riverside. Sesuai dengan namanya, restoran yang berada di atas kapal di pinggir Sungai Musi dan masih di kawasan Benteng Kuto Besak itu, juga terlihat berbenah dengan menambah kapasitas tempat duduk.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby