Jakarta, Aktual.co —Pengamat transportasi sekaligus Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Edi Nursalam mengkritik rencana Pemprov DKI untuk penggunaan e-money (kartu elektronik) sebagai syarat bagi pengendara motor untuk parkir dan naik bus gratis.
Rencana itu menurutnya bakal merepotkan pengendara motor. Apalagi belum ada studi untuk rencana tersebut. Sehingga belum tahu apakah sistemnya memang sudah dibuat atau belum.
“Ya kalau pakai e-money gitu mungkin jadi merepotkan ya,” ujarnya ketika dihubungi, Jumat (19/12).
Tambah lagi, dalam pelaksanaan uji coba pelarangan motor yang sudah berjalan dua hari ternyata ditemukan beberapa kekurangan. Seperti bus tingkat yang terlambat datang, dan juga banyak motor yang parkir di trotoar.
“Saya rasa diperbaiki dahulu saja yang sudah diuji cobakan, kalau diterapkan rencana parkir itu tentu akan memberatkan pengendara motor juga,” ujarnya.
Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Ahok mengevaluasi pelaksanaan uji coba pelarangan sepeda motor yang dilaksanakan kemarin. Ia mengatakan akan mengevaluasi tentang penerapan tiket parkir bagi pengendara motor.
“Bayarnya misalkan Rp 2.000 untuk seharian,” ujarnya di Balai Kota, Kamis (18/12).
Namun, penerapan itu akan disinkronisasikan dengan penerapan e-money untuk bus tingkat gratis. Pasalnya banyak pengendara motor yang menitipkan motornya namun tidak menaiki bus gratis.
“Jadi nanti bayarnya segitu, tapi harus punya e-money. Bus tetep gratis, tapi harus tetap tapping pakai e-money,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: