Sejumlah orang berpakaian tradisional mengirab ‘Gunungan Jaler’ dan ‘Gunungan Estri’ dari Masjid Kuno Taman menuju Alun-alun Kota Madiun, Jatim, Sabtu (3/1). Gunungan yang terbuat dari rangkaian jajanan pasar dan hasil bumi yang selanjutnya diperebutkan warga tersebut merupakan rangkaian kegiatan Grebeg Maulid yang digelar Pemkot Madiun untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Siswowidodo/ed/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, akan menggelar tradisi gunungan hasil bumi sekaligus memeriahkan acara ‘syawalan’ di lokasi objek wisata Linggoasri, Kecamatan Kajen, pada Jumat (24/7) mendatang.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Pekalongan, Fuadi Jaman di Pekalongan, Rabu (22/7), mengatakan bahwa tradisi gunungan hasil bumi ini akan melombakan gunungan hasil bumi dan makanan khas daerah setempat seperti megono.

“Selain itu, acara tersebut akan dimeriahkan tarian ‘Renggong Manis’ dan ‘Sendratari Teguhing Kautaman’,” katanya.

Menurut dia, nantinya setelah dilakukan tumpengan dan penilaian oleh bupti, gunungan hasil bumi dan megono akan diperebutkan pada warga yang datang ke objek wisata Linggoasri.

Ia mengatakan pada tradisi tersebut, pemkab juga menyediakan ribuan bungkus nasi megono yang akan dibagikan pada warga yang datang ke lokasi objek wisata Linggoasri.

“Kami perkirakan tradisi syawalan dan tumpengan gunungan hasil bumi ini akan dikunjungi ribuan orang pada saat puncak Syawalan, Jumat (24/7),” katanya.

Menurut dia, para pengunjung objek wisata Linggoasri juga akan dimanjakan dengan suguhan hiburan musik pop dan dangdut serta pemandangan alam, serta suasana pegunungan di kawasan tersebut.

Upacara tradisi Syawalan, kata dia, akan dimulai pukul 08.00 WIB di Lapangan Wana wisata Linggoasri.

“Pada puncak Syawalan di Wana Wisata Linggoasri tahun ini,kami berharap bisa lebih meriah dibanding tradisi sebelumnya. Semoga cuaca cerah sehingga banyak pengunjung ke objek wisata itu,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: