Berlin, Aktual.com – Kanselir Jerman Angela Merkel, memperingatkan bahwa pertikaian bisa terjadi di Balkan, sepanjang jalur utama pendatang untuk mencapai Eropa, jika Jerman menutup perbatasannya dengan Austria.
Di tengah seruan lebih keras bagi Merkel untuk melakukan tindakan drastis guna membendung gelombang orang memasuki negaranya, ia kembali menolak seruan itu, dengan mencatat bahwa ketegangan telah cukup tinggi di kalangan negara Balkan barat.
Dengan peluang besar perpecahan mendalam setelah Hongaria menutup perbatasan dengan Serbia dan Kroasia, Merkel mengatakan keputusan menutup perbatasan dengan Austria untuk pengungsi dan pendatang adalah sikap sembrono.
“Itu akan menyebabkan kemunduran,” kata Merkel sebagaimana dikutip dalam laporan media saat ia berbicara kepada anggota partai konservatifnya, Uni Demokratik Kristen (CDU) di kota barat, Darmstadt, Selasa (3/11).
“Saya tidak ingin konflik militer terjadi lagi,” kata Merkel menambahkan, merujuk ke kawasan Balkan.
Dia mengatakan sengketa di wilayah yang sudah porak-poranda oleh perang pada era 1990-an itu dengan cepat bisa meningkat, menyentuh sebuah siklus kekerasan yang “tidak diinginkan siapa pun”.
Jerman telah menjadi tujuan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah, Afrika dan Asia melalui Balkan, dan diperkirakan jumlahnya mencapai satu juta orang tahun ini.
Uni Eropa berjanji bulan lalu untuk membantu mengatur 100 ribu tempat di pusat penerimaan di Yunani dan di sepanjang rute imigran melalui Balkan sebagai bagian dari rencana aksi 17 poin yang dirancang bersama negara-negara yang paling terpengaruh oleh krisis itu.
Tetapi, saat Merkel berusaha untuk meyakinkan mitra Eropa untuk berbagi beban lebih adil, ia telah menghadapi pemberontakan dari dalam aliansi konservatifnya sendiri yang menentang sikapnya yang menerima orang-orang yang melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan itu.
Pemimpin tenar Jerman itu, yang memperingati 10 tahun berkuasa pada bulan ini, menyeru dilakukannya pembicaraan krisis akhir pekan lalu untuk menuntaskan sikap pemerintah bersatu.
Babak baru perundingan direncanakan pada Kamis yang akan fokus pada penciptaan usulan “zona transit” di perbatasan Austria dengan Jerman.
Kelompok Konservatif mendukung poin pengelolaan imigran laiknya bandara untuk memungkinkan calon pengungsi yang tidak memenuhi kriteria suaka untuk dipindahkan keluar dengan cepat.
Tapi kelompok Demokrat Sosial, mitra junior di koalisi besar kiri-kanan, telah menolak rencana itu, dan mengatakan mereka akan menciptakan “zona penjara” yang diwarnai pembenaran hukum.
Artikel ini ditulis oleh: