Jakarta, Aktual.co — Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putiin dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko soal situasi di Ukraina.
Percakapan telepon terpisah itu dilakukan menjelang satu pertemuan Senin di Berlin yang akan dihadiri para menteri luar negeri Rusia, Ukraina dan Jerman.
Pembicaraan Merkel itu menyangkut situasi di Ukraina dan nasib perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani di Minsk, ibu kota Belarus, kata juru bicara pemerintah Steffen Seibert dalam satu pernyataan.
“Kanselir menyatakan khawatir atas ketegangan yang terus berlangsung dan situasi kemanusiaan di Ukraina timur,” katanya (10/1).
Dalam percakapannya dengan Poroshenko, Merkel menegaskan dukungannya bagi satu pertemuan para kepala negara dan pemerintah (Rusia, Ukraina, Prancis dan Jerman) asalkan hasil-hasil pertemuan tingkat tinggi seperti itu memberikan “kemajuan nyata”.
Pada akhir Desember Poroshenko mengumumkan perundingan gaya Normandia pada 15 Januari di ibu kota Kazakhstan, Astana.
Mereka, Kamis menegaskan bahwa tanggal pertemuan itu akan dikonfirmasikan “setelah diskusi-diskusi yang menurut rencana akan diselenggarakan beberapa hari ke depan”.
“Satu sikap bersama diharapkan dicapai menyangkut satu gencatan senjata dan diperlukan penetapan satu garis demarkasi,” kata Seibert.
Kepada Putin, Merkel juga mengharapkan bahwa masing-masing pihak akan membantu “segera membuat kemajuan berdasarkan perjanjian-perjanjian Minsk” yang ditandatangani September tahun lalu.
Mengenai hal ini, Moskow harus menggunakan pengaruhnya pada kelompok separatis yang pro-Rusia, kata Seibert.
Kremlin membantah tuduhan-tuduhan Ukraina dan Barat bahwa pihaknya mendukung pemberontakan di Ukraina timur untuk memperluas pengaruhnya di bekas republik Sovyet itu setelah presiden dukungan Moskow digulingkan Februari 2014.
Artikel ini ditulis oleh: