Ilustrasi- Persahabatan

Jakarta, Aktual.com– Kebencian dan permusuhan merupakan suatu perbuatan yang sangat buruk. Hal itu akan membuat persahabatan dan persaudaraan antara sesama makhluk rusak.

Akan tetapi, kecintaan dan kasih sayang akan melahirkan perdamaian juga keharmonisan. Pada suatu ketika terjadi perbincangan antara Imam al-Ashma’i dan Imam Khalil bin Ahmad al-Farahidi.

Imam al-Ashma’i pergi ke rumah imam Khalil. Ketika ia memasuki rumahnya, terlihat imam Khalil sedang duduk di atas tikar jerami yang kecil. Ia berkata, “Kemarilah, duduk (disini),”

“Maaf aku membuat tempat dudukmu sempit,” jawab al-Ashma’i.

“Ah! Luasnya dunia akan terasa sempit bagi dua orang yang saling membenci. Namun sejengkal tanah akan terasa luas bagi orang yang saling mencintai,” ucap Imam al-Khalil.

Dari kisah di atas, menunjukkan bahwa kebencian akan senantiasa membuat pelakunya tidak betah hidup di dunia, ia juga akan merasakan bahwa dunia ini sempit. Sebaliknya, orang yang memiliki cinta dan kasih sayang serta menyebarkannya ke seluruh makhluk, ia akan merasakan hidup tenang dan juga senantiasa dibantu oleh orang-orang yang disekitarnya.

Selain itu, kita bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar. Sudah selayaknya kita menghindar dari permusuhan. Betapa indahnya jika kita senantiasa saling mengasihi dan berbagi. Imam Khalil pernah ditanya tentang makna persahabatan,

وقد قيل له: إنّ استِفساد الصديق أهون من استصلاح العدوّ, قال: نعم كما أنّ تخريقَ الثّوب أهون من نسجه

“Telah dikatakan kepadanya: ‘Sesungguhnya merusak pertemanan jauh lebih mudah daripada memperbaiki permusuhan.’ (Imam) Khalil menjawab: ‘Betul, sebagaimana merobek kain jauh lebih mudah daripada menenunnya.’”

Dari semua ini, semoga kita terhindar dari permusuhan dan Allah SWT menjaga kita dalam ukhuwah islamiyyah.

Waallahu a’lam

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra