Libya telah dirongrong perang saudara sejak penggulingan dan terbunuhnya Muammar Gaddafi pada 2011, yang akhirnya memecah negeri tersebut menjadi dua pemerintah, satu yang didukung PBB di Tripoli dan pemerintah yang didukung parlemen dan berorientasi pada militer di Tobruk.

Pemerintah di Tobruk, yang didukung oleh tentara nasional Libya yang diumumkan secara sepihak dan dipimpin oleh Marsekal Medan Khalifa Haftar, menolak untuk mengakui pemerintah persatuan yang berpusat di Tripoli dan dipimpin oleh Fayez As-Serraj.

PBB, serta beberapa negara regional dan internasional, berusaha agar Libya bisa mewujdukan proses langka, pemilihan angota parlemen dan presiden, yang telah dilarang selama 42 tahun kekuasaan Gaddafi.

(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara