Kairo, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, menyerukan penyelesaian damai di kota sengketa Irak, Kirkuk.

Shoukry mengatakan, selama percakapan telepon dengan timpalannya dari Irak Ibrahim Al-Jaafari, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Kamis (19/10) malam, bahwa Kairo mengikuti peristiwa yang terjadi di Irak dan mendukung seluruh rakyat Irak.

Ia mengatakan Mesir berharap krisis Kirkuk akan diselesaikan secara damai.

Selama percakapan itu, Al-Jaafari mengucapkan terima kasih kepada Shoukty mengenai perhatian Mesir dalam mengikuti perkembangan saat ini di Irak dan keinginannya pada kestabilan dan persatuan Irak.

Ia juga mengatakan militer Irak menghindari tindakan yang membahayakan nyawa rakyat Irak setelah operasi untuk merebut kembali kota yang kaya akan minyak tersebut.

Pada Senin, Shoukry di dalam satu pernyataan mendesak Pemerintah Irak dan Pemerintah Regional Kurdis Irak agar menahan diri dan tidak memperparah ketegangan.

Ketidak-sepakatan antara Baghdad dan pemerintah regional Kurdistan telah tinggi selama bertahun-tahun. Suku Kurdi menganggap Provinsi Kirkuk Utara dan beberapa bagian Provinsi Nineveh, Diyala serta Salahudin sebagai daerah sengketa dan ingin semua wilayah tersebut dimasukkan ke dalam wilayah mereka, tindakan yang dengan tegas ditentang oleh negara Arab dan Pemerintah Sentral di Baghdas.

Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Tertinggi Pasukan Irak, pada Senin memerintahkan pasukan pemerintah untuk memasuki Provinsi Kirkuk untuk merebut kembali daerah sengketa yang memiliki penghuni bermacam etnik.

Pasukan keamanan Irak kemudian sepenuhnya merebut kembali kota itu dan menguasai gedung pemerintah setelah pasukan Kurdi mundur dari kota tersebut.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: