Jakarta, Aktual.com – Tingkat okupansi atau hunian kamar hotel khususnya grup hotel PT Hotel Indonesia Natour (Persero) di kawasan Nusa Dua meningkat signifikan selama penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB 2018. Sebagai official hotel, berbagai pertemuan dan event penting IMF-World Bank dilaksanakan di Inaya Putri Bali.
“Sekalipun saat ini sebetulnya merupakan periode ‘low season’, namun tingkat hunian hotel Inaya Putri Bali Nusa Dua mencapai lebih dari 90 persen, mengalami peningkatan 7,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Rata-rata harga jual kamar juga meningkat signifikan mencapai sekitar 65 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dan pendapatan penjualan kamar meningkat tajam sebesar 60 persen,” kata Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10).
Peningkatan okupansi juga dialami hotel-hotel PT Hotel Indonesia Natour (Persero) lainnya, yaitu Grand Inna Kuta, Inna Bali Heritage, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Beach Resort, Grand Inna Bali Beach, dan Inna Sindhu Beach Hotel & Resort.
“Kami akan terus melanjutkan program transformasi menjadi jaringan hotel yang mengedepankan layanan dengan keramahtamahan khas Indonesia atau Indonesian Hospitality,” katanya.
PT Hotel Indonesia Natour (Persero) (HIN) berdiri pada 5 Agustus 1962, bertepatan dengan peresmian Hotel Indonesia Jakarta oleh presiden pertama Ir Soekarno.
HIN merupakan BUMN yang bergerak di bidang pelayanan jasa perhotelan dan kini memiliki nama bisnis/komersial Inna Hotels & Resorts. Grup tersebut memiliki 14 unit hotel dan resort di Bali, Jawa, dan Sumatera yakni Inaya Putri Bali Nusa Dua, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Bali Beach, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Beach Resort, Inna Tretes Hotel & Resort, Inna Parapat Hotel & Resort, Inna Sindhu Beach Hotel & Resort, dan Inna Bali Heritage Hotel. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka