Swiss, Aktual.com – Hampir satu juta pengungsi Rohingya masih tetap rentan, sekalipun upaya terpadu oleh Pemerintah bangladesh, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra kesehatan telah menyelamatkan ribuan nyawa.

“Semua upaya tersebut juga telah mencegah dan dengan cepat mengurangi wabah penyakit yang mematikan,” kata WHO baru-baru ini.

Kedatangan hampir 700.000 pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar mulai 25 Agustus 2017, adalah salah satu arus terbesar pengugnsi yang pernah terjadi dalam waktu sesingkat itu. Perempuan, anak-anak dan orang tua tiba dengan tubuh cedera, cakupan imunisasi rendah, dan terancam wabah penyakit yang mematikan.

“Upaya yang tak pernah terjadi sebelumnya telah dilancarkan tahun lalu dan dalam kondisi yang paling penuh tantangan. Penyakit mematikan seperti kolera telah dicegah, dan campak serta difteria dikendalikan dengan cepat melalui peningkatan layanan kesehatan dan kegiatan vaksinasi massal,” kata Dr. Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional WHO di Asia Tenggara.

“Luar biasa sebab bukan hanya angka kematian di kalangan pengungsi Rohingya bisa dipertahankan tetap rendah daripada perkiraan dalam kondisi darurat semacam itu, angka kematian juga telah berkurang dengan sangat mencolok dalam enam bulan belakangan ini,” ia menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua, Minggu (26/8) pagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara