Jakarta, Aktual.com – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menginstruksikan agar seluruh upaya penanggulangan kebakaran lahan dan hutan harus terus berjalan dan tidak berhenti, meski kini dalam masa libur bersama perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.

“Mereka bisa bagi tugas, karena yang di posko Siaga Darurat Kebakaran Lahan saja tidak ada (libur) Lebaran,” tegas Arsyadjuliandi (Andi) Rachman di Pekanbaru, Sabtu (2/7).

Hal ini dikatakan oleh Andi Rachman karena sejak dua hari terakhir kebakaran lahan dan hutan cenderung terus meluas mulai dari Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, dan Bengkalis. Ia meminta agar pemerintah kabupaten/kota yang rawan kebakaran juga tidak kendor untuk melakukan pengawasan dan antisipasi karena cuaca kemarau membuat curah hujan makin sedikit sehingga potensi kebakaran makin tinggi.

“Saya ingatkan seluruh kabupaten/kota agar tim terpadu betul-betul berjalan lagi karena potensi kemarau cukup kuat,” ujarnya.

Kemudian, Andi Rachman juga mengimbau kepada perusahaan-perusahaan harus ikut menjaga dan bertanggung jawab menjaga konsesi dan daerah sekitarnya dari kebakaran, bukan malah santai karena libur Lebaran. “Perusahaan tetap harus bertanggung jawab, apalagi terhadap areanya mereka tak bisa lepas tanggung jawab. Begitu mereka mendapatkan izin terhadap lahan mereka harus menjaganya. Dan dalam keputusan menteri apa pun itu ada, bahwa mereka harus bertanggung jawab terhadap lahan yang dikelolanya,” tegas Andi Rachman.

Selain itu, Gubernur Riau juga menginstruksikan agar ada penegakan hukum terhadap pelaku pembakar lahan dan hutan. Upaya eskalasi tindakan ini bisa dilakukan oleh TNI bersama Polri yang nanti akan mengusut untuk menghukum pelakunya. “Instruksi saya tegas, penegakan hukum,” ujarnya.

Perusahaan industri kehutanan dan kertas APRIL Group menyatakan bahwa tim pemadam kebakaran mereka akan terus bekerja keras memastikan tidak terjadi kebakaran. APRIL Group membantu mengumumkan periode bahaya kebakaran di semua area di Provinsi Riau, mulai dari 1 Juli hingga 30 September 2016, dengan sosialisasi melalui berbagai cara, seperti membuat papan pengumuman, pertemuan desa, dan media komunikasi lainnya.

“Sepanjang tahun, tim pemadam kebakaran kami berusaha untuk memastikan tidak terjadi kebakaran dan jika terjadi kebakaran, maka harus dengan segera dipadamkan, serta dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Dalam pelaksanaannya, perusahaan juga perlu dukungan dari berbagai pihak guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” kata Fire Prevention manager APRIL, Sailal Arimi.

Selama periode bahaya kebakaran, perusahaan tersebut meningkatkan patroli baik di darat dan udara serta bekerja secara aktif dengan masyarakat setempat dalam hal pencegahan kebakaran. Hingga saat ini, perusahaan telah menginvestasikan lebih dari 6 juta dolar AS untuk kelengkapan peralatan pemadam kebakaran, dan 2 juta dolar AS untuk melakukan perawatan serta melatih lebih dari 600 karyawan yang ahli dan fokus pada pemadam kebakaran. “Hal ini untuk memastikan antisipasi dan kesiapan serta menekan semua potensi terjadinya kebakaran yang berada di dalam konsesi ataupun dekat dengan areal konsesi perusahaan dan para mitranya,” katanya.

Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi menyatakan pihaknya telah mengerahkan Batalyon 462 Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU untuk membantu Polda Riau menyegel konsesi PT SRL dengan memasang garis polisi. Hal ini dilakukan karena kebakaran di konsesi perusahaan hutan tanaman industri itu terus membara selama sepekan terakhir, di daerah Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir. Luas kebakaran diperkirakan mencapai 40 hektare, namun upaya pemadaman dari perusahaan tidak ada sama sekali.

“Pemasangan garis polisi ini merupakan penyegelan, artinya tidak bisa dicabut selain oleh polisi dan lahan itu dilarang untuk dipergunakan,” katanya.

Ia mengatakan sangat kuat dugaannya bahwa kebakaran itu disengaja untuk kepentingan pembukaan lahan kelapa sawit.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka