Devy mengingatkan, karena kompleksitas yang dimiliki oleh gunung api, maka sains vulkanologi hingga saat ini belum bisa didekati dengan metode deterministik (yang pasti-pasti). Vulkanologi, Devy menjelaskan, adalah sains yang didekati metode probabilistik (yang mungkin-mungkin), di mana unsur ketidakpastian harus selalu dimasukkan.
“Artinya, meskipun saya di atas menjelaskan beberapa kemungkinan, bisa jadi Gunung Agung punya rencananya sendiri yang tidak masuk ke kemungkinan di atas,” papar dia.
Oleh karena itu, Devy mengajak semua pihak perlu bersabar menunggu perkembangan data sehingga pihaknya benar-benar melihat indikasi yang lebih jelas ke mana Gunung Agung memilih jalan.
“Kita tidak boleh lengah dan harus selalu siap siaga dengan segala kemungkinan. Mudah-mudahan Gunung Agung memilih jalan yang kita harapkan, yaitu kemungkinan pertama, erupsinya selesai, supaya masyarakat bisa segera pulang dari pengungsian dan kembali beraktivitas normal. Saya maupun teman-teman juga bisa kembali hidup normal, pulang bertemu keluarganya masing-masing,” imbuhnya.
(Reporter: Bobby Andalan, Bali)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















